Mesin penjual otomatis atau jidohanbaiki bisa ditemukan di setiap sudut negeri Jepang. Mesin penjual otomatis pertama ditemukan pada tahun 1888 di Prefektur Yamaguchi. Sejak mesin ini populer pada akhir tahun 1950an, jumlah mesin penjual otomatis semakin meningkat di Jepang. Mayoritas produk yang dijual di mesin ini adalah minuman ringan non-alkohol.

Di mesin ini ada dua produk nggak biasa, sup jagung dan Shiroko (camilan tradisional Jepang, bubur manis kacang Azuki)
Untuk membeli dari mesin penjual otomatis, kamu harus menyiapkan uang koin 10, 50, 100, 500 yen dan uang kertas 1,000 yen. Metode pembayaran lainnya adalah membayar dengan kartu IC seperti Icoca dan Suica, tapi pastikan keberadaan tanda E-money pada mesinnya, ya.

Yen Jepang (atas: uang lembaran 1000 yen, dari kiri: uang koin 500, 100, 50, 10 yen)
Mesin penjual otomatis mudah banget digunakan, kamu cukup memasukkan uang dalam lubang uang, lalu pilih produk dengan menekan tombol di bawah produk yang kamu inginkan. Kalau tombol sudah ditekan tapi minumannya tidak keluar, mungkin kamu perlu menekannya sekali lagi dengan lebih kuat. Terus, kalau mau bayar pakai kartu IC, urutannya terbalik ya, pertama pilih dulu produk yang diinginkan, lalu pindai kartu IC kamu pada pemindai kartu yang ada di sekitar lubang uang koin dan lembaran.
Mesin penjual otomatis di Jepang itu seru banget, saya selalu merasa bersemangat ketika menemukan mesin penjual otomatis yang menjual produk nggak biasa, misalnya sup atau camilan. Oh iya, kamu juga bisa memasukkan misi berburu mesin penjual otomatis ke dalam rencana jalan-jalan, lho. Kegiatan ini murah meriah dan seru, apalagi kamu bisa mencicipi segala jenis minuman yang cuma bisa kamu temukan di Jepang.